Sehat & Bugar

Info kesehatan, kecantikan, manfaat herbal, obat herbal, tips sehat, perawatan wajah, perawatan tubuh, gaya hidup, style, metropolis, olahraga, kesehatan wanita, kesehatan pria, gaya hidup sehat, metroseksual, dunia wanita, dunia pria, sosialita, dll.

Benarkah, Manfaat Buah Manggis Ternyata Bohong?

Benarkah, Manfaat Buah Manggis Ternyata Bohong? - Hallo sahabat Info Kesehatan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Benarkah, Manfaat Buah Manggis Ternyata Bohong?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel buah, Artikel Khasiat, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Benarkah, Manfaat Buah Manggis Ternyata Bohong?
link : Benarkah, Manfaat Buah Manggis Ternyata Bohong?

Baca juga


Benarkah, Manfaat Buah Manggis Ternyata Bohong?

Beberapa minggu yang lalu, saya dan keluarga sempat mudik ke kampung halaman. Saya mendapat undangan dari ketua RT, untuk menghadiri suatu acara, katanya ada demo produk obat herbal. Berhubung momentnya masih beberapa hari setelah lebaran, dan saya pun tidak punya kesibukan lain, akhirnya saya menyempatkan diri untuk menghadiri acar tersebut. 

Benarkah, Manfaat Buah Manggis Ternyata Bohong?


Singkat cerita, sayapun berangkat ke rumah pak RT, dan saya melihat sudah banyak tetangga saya yang hadir. Di tempat tersebut saya juga melihat seorang sales lengkap dengan produk-produk yang akan ia tawaran yang salah satunya obat herbal berbahan buah manggis, tapi bukan "M**tin" lho hehe. Acara demo pun dimulai, setelah seorang sales marketer tersebut menjelaskan tentang apa saja khasiat dari produk yang ia tawarkan, akhirnya tibalah waktu yang ditunggu-tunggu hehe. Ada seorang wagra yang bertanya kurang lebih seperti ini, "Maaf pak, apakah obat tersebut bisa penyakit katarak?". "Oh tentu bisa, pak."jawab sales tersebut. Tapi yang membuat seru adalah ada salah seorang warga yang mengatakan kalau obat tersebut tidak mujarab dan hanya penipuan. "Saya sudah sering beli obat ini lah, itu lah, yang katanya ampuh tapi mana nda ada buktinya" celetuk salah satu warga yang hadir diacara tersebut. Sontak saja, celetukan tersebut membuat sales obat herbal tersebur agak marah walaupun terkesan ditahan-tahan. "Yasudah pak, kalau minat beli ya beli, kalo nggak punya uang ya jangan" jawab sales tersebut dengan senyuman sinis. Debat antara keduanya pun berlangsung hingga hampir terjadi pertikaian, namun beruntung ketua RT setempat bisa mengatasi hal tersebut. 

Saya pun heran, kok ada sales yang kaya gitu ya hehe, entah baru belajar atau gimana, karena yang saya tahu, yang namanya sales marketer itu harus tahan banting hehe, karena saya pun pernah bekerja sebagai sales disuatu perusahaan. Cacian dan celotehan orang yang menjatuhkan sering kali diterima, tapi menurut saya itu tidak penting, mau dihina kek mau dicemooh, yang penting gimana caranya supaya mereka berminat untuk beli hehe.

Beberapa hari setelah peristiwa tersebut, ternyata diketahui salah satu warga yang beradu debat dengan sales tersebut adalah sama-sama agen yang menjual produk obat herbal yang sama, yang mungkin merasa tersaingi. Hmm rupanya itu alasannya, hanya gara-gara persaingan hehe. 

Untuk masalah manfaat manggis, sudah tidak bisa diragukan lagi, buktinya semakin hari semakin banyak perusahaan yang mengolah buah tersebut, untuk menjadi orbat herbal. Bagaiamana dengan judul artikel ini? ah sudahlah ini hanyalah intermezzo hehe, tapi ini beneran terjadi lho, di kampung saya, tepatnya di Garut. Maaf ceritanya nggak nyambung, itu karena saya tidak pandai menyusun kata hehe. 




Demikianlah Artikel Benarkah, Manfaat Buah Manggis Ternyata Bohong?

Sekianlah artikel Benarkah, Manfaat Buah Manggis Ternyata Bohong? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Benarkah, Manfaat Buah Manggis Ternyata Bohong? dengan alamat link https://infokesehatankita123.blogspot.com/2014/08/benarkah-manfaat-buah-manggis-ternyata.html